Minggu, 10 April 2011

Artikel (Evaluasi Diri)

Evaluasi Diri

(Oleh : Firdaus MA)

S

ebentar lagi pergantian tahun akan tiba. Sebagai Muslim sudah seharusnya mengevaluasi berbagai aktivitas yang telah dilakukan,terutama terkait dengan pengabdian kepada Allah. Ini penting untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan diri sehingga dapat segera diperbaiki. Terhadap hal-hal baik yang telah dilakukan dapat ditingkatkan pada masa akan datang.

Melakukan evaluasi untuk peningkatan kualitas diri dan persiapan bekal masa depan sejalan firman Allah: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). (QS. 59: 18).

Untuk mengevaluasi diri ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Pertama, mu­hasabah. Minimal melakukan perhitungan secara umum terhadap berbagai aktivitas selama ini. Sejumlah pertanyaan dapat di­ajukan, seperti apakah umur, harta, ke­sempatan dan waktu yang terpakai sudah maksimal dimanfaatkan untuk pengabdian kepada Allah. Ini penting diperhatikan mengingat kesempatan hidup semakin ter­batas dan setiap orang semakin dekat ke­pada kematian.

Kedua. muraqabah (pengawasan). Peng­awasan dilakukan dengan mengamati sisi lahiriah dan batiniah ibadah dan kebaikan yang telah dilaksanakan. Dan sisi lahiriah, perlu dipertanyakan apakah amal dan iba­dah yang telah dilakukan sesuai dengan petunjuk Alquran dan hadis- Dari sisi ba­tiniah, perlu dipertanyakan tentang keikh­lasan dalam melaksanakan berbagai ibadah dan kebaikan lain. Apakah pelaksanaan ibadah tersebut telah didasarkan pada upaya menjalankan perintah dan mengharapkan keridhoan Allah atau masih bercampur dengan riya’.

Ketiga mu’aqabah (sanksi). Memberikan sanksi pada diri terhadap setiap pelang­garan dan perbuatan dosa perlu dilakukan untuk mengingat azab Allah yang dahsyat sekaligus peringatan agar tidak mengulangi dosa itu. Sanksi itu mesti sesuatu yang bermanfaat dan menjadi investasi pahala di sisi Allah. Hal seperti ini pernah menjadi tradisi para sahabat Nabi dan orang-orang saleh sesudah mereka. Ketika mereka berbuat dosa, di samping bertaubat juga memberi sanksi pada diri dengan banyak beribadah dan berbuat baik kepada se­sama. Ini sesuai dengan hadis Nabi: Iringi­lah dosa yang kamu lakukan dengan per­buatan baik, karena perbuatan baik dapat menghapus dosa tersebut. (HR. Turmidzi).

Keempat, muatabah alannafsi (meng­kritik diri). Kritik terhadap diri dilakukan de­ngan berpedoman Alquran dan hadis. Mi­salnya, kenapa hari ini tidak mampu ber­sikap amanah, jujur, disiplin, mau berse­dekah,membiasakan membaca Alquran, sementara orang lain mampu melakukan. Dengan kritikan seperti ini, seseorang akan menyadari apa yag perlu diperbaiki dan di­tingkatkan pada masa mendatang, sekali­gus mendorong diri untuk mencontoh orang yang lebih baik dan taat darinya.

Dengan melakukan evaluasi diri melalui beberapa langkah di atas, insya Allah pe­ningkatan kualitas diri pada tahun akan datang dapat tercapai.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2010 Face. All rights reserved.
Blogger Template by